Di Negeri perak banyak juga daerah daerah yang dihuni oleh Anak Anak keturunan Jawa... Mari kita faham sedikit sebanyak bahasa mereka.
okla...1st lesson.bab nombor dlu..
siji-1
loro-2
telu-3
papat-4
limo-5
enem-6
pitu-7
wolu-8
songo-9
sepoloh-10 le...
yg asas2...
mangan-makan
ngombe/medang-minum
turu- tdo
tangi-bangun
kelon--(sape leh tlg jwb?) hehe
dablek-x dgr cakap..hahaha
lungo-pergi
kangen-rindu
ambong-cium
nyong- saya
riko-anda/awak/sedara/sedari(bahasa hormat)
kowe-sama spt d atas tp agak kasar ckit
dulur-sanak saudara
arep- hendak
ngendi-mana
merono-kesana
merene-kesini
kabare-apa kabar
waras-sihat
edan/gemblong-gila/biol
seko-dari
ki- ni
so kalo nk buat ayat== awak dari mana ni?
dlm bahasa jawanya adalah bgini.=riko seko ngendi ki?
siji-1
loro-2
telu-3
papat-4
limo-5
enem-6
pitu-7
wolu-8
songo-9
sepoloh-10 le...
yg asas2...
mangan-makan
ngombe/medang-minum
turu- tdo
tangi-bangun
kelon--(sape leh tlg jwb?) hehe
dablek-x dgr cakap..hahaha
lungo-pergi
kangen-rindu
ambong-cium
nyong- saya
riko-anda/awak/sedara/sedari(bahasa hormat)
kowe-sama spt d atas tp agak kasar ckit
dulur-sanak saudara
arep- hendak
ngendi-mana
merono-kesana
merene-kesini
kabare-apa kabar
waras-sihat
edan/gemblong-gila/biol
seko-dari
ki- ni
so kalo nk buat ayat== awak dari mana ni?
dlm bahasa jawanya adalah bgini.=riko seko ngendi ki?
* "arek" berarti "anak" (bahasa Jawa standar: bocah);
* "mari" berarti "selesai";(bahasa Jawa standar: rampung); acapkali dituturkan sebagai kesatuan dalam pertanyaan "wis mari tah?" yang berarti "sudah selesai kah?" Pengertian ini sangat berbeda dengan "mari" dalam Bahasa Jawa Standar. Selain petutur Dialek Suroboyoan, "mari" berarti "sembuh"
* "ladhing" berarti "pisau" (bahasa Jawa standar: peso);
* "dhukur" berarti "tinggi" (bahasa Jawa standar: dhuwur);
* "thithik" berarti "sedikit" (bahasa Jawa standar: sithik);
* "temen" berarti "sangat" (bahasa Jawa standar: banget);
* "pancet" berarti "tetap sama" ((bahasa Jawa standar: tetep);
* "iwak" berarti "lauk" (bahasa Jawa standar: lauk, "iwak" yang dimaksud disini adalah lauk-pauk pendamping nasi ketika makan, "mangan karo iwak tempe", artinya Makan dengan lauk tempe, dan bukanlah ikan (iwak) yang berbentuk seperti tempe);
* "mene"berarti "nanti" (bahasa Jawa standar: mengko);
* "ndhek" berarti "di" (bahasa Jawa standar: "ing" atau "ning"; dalam bahasa Jawa standar, kata "ndhek" digunakan untuk makna "pada waktu tadi", seperti dalam kata "ndhek esuk" (=tadi pagi),"ndhek wingi" (=kemarin));
* "nontok" lebih banyak dipakai daripada "nonton";
* "yok opo" (diucapkan /y@?@p@/) berarti "bagaimana" (bahasa Jawa standar: "piye" atau *"kepiye"; sebenarnya kata "yok opo" berasal dari kata "kaya apa" yang dalam bahasa Jawa standar berarti "seperti apa")
* "peno"/sampeyan (diucapkan pe n@; samp[e]yan dengan huruf e seperti pengucapan kata meja) artinya kamu
* "******" ialah kata kurang ajar yang sering dipakai seperti "****" dalam bahasa Inggris; merupakan singkatan dari bentuk pasif "diancuk"; variasi yang lebih kasar ialah "mbokmu ******"; oleh anak muda sering dipakai sebagai bumbu percakapan marah
* "waras" ialah sembuh dari sakit (dlm bahasa jawa tengah sembuh dari penyakit jiwa)
* "embong" ialah jalan besar / jalan raya
* "nyelang" arinya pinjam sesuatu
* "mari" berarti "selesai";(bahasa Jawa standar: rampung); acapkali dituturkan sebagai kesatuan dalam pertanyaan "wis mari tah?" yang berarti "sudah selesai kah?" Pengertian ini sangat berbeda dengan "mari" dalam Bahasa Jawa Standar. Selain petutur Dialek Suroboyoan, "mari" berarti "sembuh"
* "ladhing" berarti "pisau" (bahasa Jawa standar: peso);
* "dhukur" berarti "tinggi" (bahasa Jawa standar: dhuwur);
* "thithik" berarti "sedikit" (bahasa Jawa standar: sithik);
* "temen" berarti "sangat" (bahasa Jawa standar: banget);
* "pancet" berarti "tetap sama" ((bahasa Jawa standar: tetep);
* "iwak" berarti "lauk" (bahasa Jawa standar: lauk, "iwak" yang dimaksud disini adalah lauk-pauk pendamping nasi ketika makan, "mangan karo iwak tempe", artinya Makan dengan lauk tempe, dan bukanlah ikan (iwak) yang berbentuk seperti tempe);
* "mene"
* "ndhek" berarti "di" (bahasa Jawa standar: "ing" atau "ning"; dalam bahasa Jawa standar, kata "ndhek" digunakan untuk makna "pada waktu tadi", seperti dalam kata "ndhek esuk" (=tadi pagi),"ndhek wingi" (=kemarin));
* "nontok" lebih banyak dipakai daripada "nonton";
* "yok opo" (diucapkan /y@?@p@/) berarti "bagaimana" (bahasa Jawa standar: "piye" atau *"kepiye"; sebenarnya kata "yok opo" berasal dari kata "kaya apa" yang dalam bahasa Jawa standar berarti "seperti apa")
* "peno"/sampeyan (diucapkan pe n@; samp[e]yan dengan huruf e seperti pengucapan kata meja) artinya kamu
* "******" ialah kata kurang ajar yang sering dipakai seperti "****" dalam bahasa Inggris; merupakan singkatan dari bentuk pasif "diancuk"; variasi yang lebih kasar ialah "mbokmu ******"; oleh anak muda sering dipakai sebagai bumbu percakapan marah
* "waras" ialah sembuh dari sakit (dlm bahasa jawa tengah sembuh dari penyakit jiwa)
* "embong" ialah jalan besar / jalan raya
* "nyelang" arinya pinjam sesuatu
8 comments:
Contoh Makna Peribahasa Jawa (Paribasan) - Belajar Bahasa Jawa
Bahasa Jawa adalah bahasa daerah yang paling banyak penuturnya di Indonesia
Aku yang tadi nya gak suka bahasa jawa jadi suka bahasa jawa
Kulo
nyelang = nyeleh
Agak ngombeh Ki
Lauk pauk
Muh Rizki saputra
Post a Comment